30 September 2024

Solusi Atap Rumah Bocor

Di musim penghujan, salah satu masalah yang biasa terjadi di rumah adalah terjadinya kebocoran. Curah hujan yang meningkat membuat kemungkinan masuknya air ke dalam rumah melalui atap menjadi lebih besar. Memperbaiki masalah kebocoran tidaklah mudah. Dibutuhkan ketepatan dalam menentukan penyebab masuknya air ke dalam rumah agar masalah ini bisa diatasi. Bocor pada atap sangat mengganggu. Selain menyebabkan plafon rusak, tetesan air dapat merusak barang yang ada di dalam rumah, mengganggu aktifitas penghuni dan yang juga membahayakan adalah terjadi konsleiting aliran listrik. Memindahkan barang jika ada furniture di bawah terkena bocoran air, mewadahi tetesan air juga membersihkan lantai yang basah agar tidak ada yang terjatuh merupakan kerepotan akibat terjadinya bocor. Kebocoran sebaiknya diatasi dengan segera agar tidak merusak dan mengganggu penghuni rumah.

 

Pembangunan atap harus direncanakan dan dibuat dengan persyaratan yang lebih baik, karena harus benar-banar mampu menahan masuknya air ke dalam konstruksi bangunan. Selain itu konstruksi dan penutup atap yang langsung berhubungan dengan cuaca tersebut, secara berkala harus selalu diperiksa agar tetap dapat berfungsi melindungan dari panas dan hujan dengan baik. Apalagi pada musim hujan, biasanya juga dilakukan untuk melihat dan mengevaluasi apakah atap mengalami kebocoran atau rembesan. Apabila ada kebocoran air saat hujan pada atap, maka harus dicari penyebabnya, sehingga penanganan apa yang diperlukan untuk mengatasi kebocoran tersebut dapat dilakukan dengan tepat. Beberapa penyebab terjadinya bocor pada rumah antara lain:

 

Bentuk Atap Yang Terlalu Landai
Kemiringan atap yang landai akan menyebabkan air tidak dapat tercurah ke tanah dengan cepat. Terutama saat hujan lebat yang kapasitas airnya banyak. Akibatnya, air masih berada di atap dapat membanjiri ruang-ruang yang kosong dan menyebabkan kebocoran. Untuk konstruksi atap dengan jenis penutup atap dari genting (tanah liat, beton, kalsit) dengan ukuran yang tidak lebar, maka diperlukan kemiringan yang tidak landai (sekitar 25-45 derajat) agar air hujan dapat mengalir lebih cepat dan tidak menimbulkan tempias yang berlebihan apabila hujannya disertai dengan angin kencang. Untuk pemasangan genting dengan sudut yang cukup besar (curam), maka untuk menghindari terlepasnya genting atau melorot, maka genting perlu di paku ke penyangganya/reng. Sedangkan bila, digunakan atap dari material asbes, seng gelombang, galvalum dengan lebar dan panjang yang relatif besar, maka dapat dibuat konstruksi atap yang lebih landai, karena kemungkinan terjadinya tempias relatif kecil dan aliran air juga relatif lebih lancar.

 

Pemasangan Penutup Atap Yang Kurang Baik
Kesalahan saat pemasangan penutup atap juga dapat menimbulkan terjadinya kebocoran air hujan. Hal ini dapat terjadi karena tukang belum memahami spesifikasi dan tata cara pemsangan penutup atap tersebut. Atau tukang kurang cermat saat mengejakan lokasi-lokasi atap yang ‘rawan’ terserang air hujan. Misalnya saja pada lokasi bubungan/nok, sambungan tepi/gewel, lisplank dan talang. Pada bagian bubungan/nok, yang jika dibuat terlalu tinggi maka akan rawan retak sehingga berakibat bocor saat terkena air hujan. Jika hal ini terjadi, berilah lapisan kedap air semacam aquaproof atau talang karet pada bagian yang bocor tersebut.

 

Bentuk dan Ukuran Talang Yang Tidak Sesuai
Talang merupakan saluran yang akan mengalirkan air dari atap ke bawah. Pastikan agar talang terpasang dengan baik juga jurai talang dan sambungan talang. Saat memilih talang, pilihlah talang dari bahan yang berkualitas agar talang tidak mudah rusak. Selain bentuk dan bahan talang, ukuran talang juga harus sesuai dengan kapasitas air yang akan dialirkan. Ukuran talang dengan kapasitas yang lebih kecil dari kebutuhannya akan menyebabkan tidak semua air dapat dengan cepat dialirkan sehingga dapat menyebabkan terjadinya kebocoran.

 

Adanya Celah Pada Bubungan
Bagian tertinggi dari atap ini biasa terbuat dari campuran semen dan pasir. Jika perbandingan antara semen dan pasir tidak berimbang dapat menyebabkan campuran tidak menyatu sehingga dapat menimbulkan retak yang memungkinkan air masuk. Perubahan cuaca dapat pula menyebabkan campuran semen dan pasir ini menjadi rapuh. Hal lain lagi, celah dapat timbul karena teknik pengerjaan yang tidak rapi pada sambungan bubungan atau karpusan. Minimalkan sambungan atap seperti penggunaan bubungan dan jurai. Ukuran bubungan atau jurai jangan terlalu tinggi karena akan menimbulkan celah yang mengundang air. Cara lainnya, aplikasikan lembaran khusus yang tahan air, lunak, dan lentur di atas permukaan bubungan.

 

Rangka Atap Keropos
Penyebab keroposnya rangka atap bermacam-macam, misalnya rembesan air yang menetes dari sela-sela genteng dan talang. Mengganti keseluruhan rangka atap harus dilakukan jika kerusakannya parah, misalnya kuda-kuda atau sebagian besar kaso keropos. Namun, jika kerusakan hanya sebagian kecil kaso dan reng, Anda bisa memperbaiki bagian yang rusak saja.

 

Kapasitas Talang Air Terlalu Kecil
Talang air berfungsi untuk menampung air dan mengalirkannya ke arah pembuangan. Bila debit air hujan terlalu tinggi sementara dimensi talang terlalu kecil maka talang tidak akan mampu menampung air hujan. Hal ini akan mengakibatkan air meluar keluar dari talang dan menyebar ke area yang tidak diinginkan. Bila air menyebar ke area yang kurang miring dan tidak menggunakan waterproof, maka akan mengakibatkan kerusakan yang dapat menyebabkan kebocoran. Pengadaan talang sangatlah penting, rencanakanlah dengan baik dari awal perencanaan. Perbesarlah kapasitas talang dan memperbaiki arah sirkulasi air agar air dapat mengalir dengan baik.

Sampah Pada Atap
Penyebab kebocoran lainnya adalah adanya sampah pada atap dan talang. Sampah seperti dedaunan yang jatuh pada atap dan menumpuk akan mengakibatkan aliran air tidak lancar dan mengakibatkan atap jenis seng berkarat sehingga berisiko bocor. Sampah yang menyumbat talang akan mengakibatkan tumpukan air yang bisa merembes. Maka Jaga kebersihan atap dari sampah untuk mengurangi resiko terjadinya bocor.