Masalah Penggunaan Atap Baja Ringan

Pada saat pertama kali ditemukan, atap baja ringan biasanya digunakan pada
bangunan besar. Namun, kini atap baja ringan mulai banyak digunakan pada rumah
hunian. Alasannya adalah karena material kayu sebagai rangka atap mulai mahal
dan kualitasnya tak lagi bagus.
Kelemahan atap baja ringan tidak terletak pada material itu sendiri
melainkan pada sumber daya manusianya. Kesalahan yang sering terjadi di
antaranya adalah pemasangan dudukan rangka yang miring. Jika dudukan tersebut
miring, kekuatan tekanan pada baja menjadi kurang seimbang. Dalam jangka
panjang, masalah ini dapat mempengaruhi konstruksi sehingga atap dapat ambruk.
Selain itu adalah teknik pemasangannya. Pemasangan atap baja ringan adalah
satu sistem yang terdiri dari beberapa elemen yang berpengaruh satu sama lain.
Sebaiknya, buatlah gambar kerja dan perhitungan kekuatan beban sebelum
pemasangan baja. Biasanya pemasangan baja ini diserahkan kepada orang yang
memiliki sertifikat khusus karena perhitungannya menggunakan sistem 3D.
Baja dikenal sebagai material anti karat asalkan lapisan anti karatnya
tidak hilang. Penyebab hilangnya lapisan anti karat ini adalah ketidaksengajaan
saat memasang genteng. Oleh karena itu, lakukan pemasangan genteng dengan
hati-hati untuk menghindari benturan dengan baja.
Daerah pegunungan dan pantai berpengaruh besar pada umur penggunaan atap
baja. Atap baja yang digunakan di daerah pegunungan bisa bertahan hingga 20
tahun. Sedangkan atap baja yang digunakan di daerah pantai hanya bertahan
hingga 10 tahun karena tingkat korusi yang tinggi akibat air laut yang asin.
